RSS

♪ Haazim Yassar Kecil Yang Bertahan Di Atas Keterbatasan ♪

Siapa yang tak kenal dengan kotaJakarta”, ya tentu sebagian orang sudah sering mendengar tentang kota ini. Kota yang akrab dengan kemacetan, polusi udara dimana-mana, tempat-tempat kumuh di jalan tol dan pinggiran sungai, dan gedung-gedung menjulang tinggi gagah berdiri seolah-olah menjadi langit. Banyak orang disana yang sudah mempunyai hidup mapan, hidup yang serba kecukupan, ingin ini ingin itu sudah tersedia, dan semua bisa di beli dengan uang. Hal ini berkebalikan dengan anak kecil bernama Haazim Yassar yang hidup serba kekurangan. Haazim Yassar tinggal di sebuah gang kecil perkampungan kumuh tak layak huni, dia dilahirkan oleh keluarga yang tak mampu. Haaziim, begitulah nama sapaannya ini anak pertama dari dua bersaudara dengan satu adik, yang mau tidak mau menjadi tulang punggung keluarganya karena dia hidup sebagai yatim piatu.
Haazim masih duduk sebagai siswa kelas 4 di SD N 1 Permata. Setiap pagi hari aktivitas wajib yang dilakukan Haazim mengurusi adiknya yang kebetulan masih balita misalnya memandikan adik dan sembari dia bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Setiap berangkat sekolah Haazim selalu membawa seperangkat alat untuk menyemir sepatu. Di sekolah Haazim memang dikenal sebagai anak yang cerdas dan aktif, walaupun di kesehariannya dia tidak pernah belajar tetapi selalu mendapat rangking 1 di kelasnya. Kecerdasan yang dimilikinya tidak di sia-siakan olehnya, setiap ada  PR (Pekerjaan Rumah) yang diberikan oleh guru disekolahnya merupakan lahan mencari uang baginya karena banyak teman di kelasnya meminta dia untuk membantu mengerjakan dan setiap PR yang dikerjakannya diberi upah Rp. 5000 per murid. Uang yang didapatnya ini digunakan untuk mencukupi kebutuhan dia dan adik kecilnya.
Sepulang sekolah dia tidak langsung pulang kerumahnya, melainkan dia menuju ke Stasiun Kereta Api yang lokasinya kebetulan dekat dari tempat sekolahnya. Di sana dia menjajakan jasa menyemir sepatu kepada setiap orang disana dengan muka lusuh dan lemas, karena kebetulan dari tadi pagi dia belum makan. Dengan suara lirihnya dia menawarkan kesemua orang di stasiun itu, “Pak, mau nyemir sepatu tidak?” katanya. Tak jarang banyak orang yang memakinya, mungkin mereka merasa terganggu olehnya. Setelah beberapa lama kemudian ada bapak-bapak yang bersedia untuk menggunakan jasanya, “Alhamdulillah” dalam hatinya berkata. Setelah dirasa uangnya cukup untuk membeli makanan, Haazim pun pulang kerumah yang mungkin bisa lebih patut disebut dengan “gubuk”. Di tengah perjalanan dia menghentikan langkahnya di sebuah warung pinggir jalan untuk membeli susu dan makanan untuk adiknya. Dan sesampainya dia di rumah, karena kebetulan adiknya masih tidur diapun dengan segera membangunkan adiknya untuk makan siang dan dengan segera pula dia ganti seragam dengan baju lusuh yang biasa dia pake sehari-harinya, karena setelah ini masih ada pekerjaan  yang harus dia kerjakan lagi yaitu memulung sampah. Sebelum dia berangkat ke TPU, dia istirahat sebentar dengan menyuapi adiknya dan sembari mengisi perutnya yang kosong.
Setelah tugas dirumahnya selesai dan dirasa cukup mempunyai tenaga kembali untuk bekerja lagi, dengan alat seadanya Haazim pun memutuskan untuk pergi ke TPU untuk menjadi pemulung yang sudah 2 bulan belakangan ini dia geluti. Dan setelah menempuh jalan yang lumayan panjang, sampailah dia di TPU. Dengan cepat dan sigap tangan kecilnya mencari bungkus makanan, botol-botol plastik dan semua barang yang masih  layak pakai. Sedikit demi sedikit botol-botol plastik itu pun dia kumpulkan kedalam keranjang yang digendongnya. Sinar matahari dan bau busuk yang menyengat pun tidak dia hiraukan, dalam tekadnya yang penting banyak hasil yang akan dia dapatkan. Keringat pun keluar deras dari tubuhnya, seolah menandakan betapa beratnya pekerjaan yang di sandangnya, padahal dia masih bersekolah yang seharusnya masih menjadi tanggung-jawab orang tuanya tetapi apa mau dikata Haazim adalah anak yatim piatu. Dia melakukan pekerjaan ini dengan ikhlas, semata-mata untuk membahagiakan adiknya. Dalam kesehariannya tidak ada kata-kata mengeluh yang terucap di bibir mungilnya itu.
Sinar matahari mulai meredup dan langitpun mulai menghitam, Haazim pun dengan sesegera  menyelesaikan pekerjaannya itu. Setelah dirasa hasilnya cukup dia pun pulang kerumah. Sebelum pulang ke murah, dia memutuskan untuk pergi ke pengepul dulu untuk menjual hasil dari memulungnya tadi. Di sepanjang perjalanan ke tempat pengepulan barang rongsokan, dia selalu berdoa dalam hatinya semoga uang yang didapatkannya nanti cukup untuk membeli makan untuk dia dan adiknya. Sampailah dia ditempat pengepul dan segara hasilnya ditimbang oleh pengepul, dengan seksama matanya tajam mengamati angka pada jarum timbangan. Dari hasil memulung hari ini hasilnya lumayan banyak, hanya rasa syukur yang dia ucapkan. Dengan segera Haazim pun kembali kerumah untuk memandiakan dan menyuapi adiknya. Aktivitas ini rutin dia lakukan setiap hari sampai dia dewasa. Dalam diri Haazim sudah mempunyai tekad, bahwa keterbatasan yang dia punya merupakan suatu tantangan yang dapat menguatkannya dalam setiap langkah kehidupannya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TELUR

Definisi Telur

Telur merupakan kumpulan makanan yang disediakan induk unggas untuk perkembangan embrio menjadi anak ayam didalam suatu wadah. Isi dari telur akan semakin habis begitu telur telah menetas. Telur tersusun oleh tiga bagian utama : kulit telur, bagian cairan bening, dan bagian cairan yang berwarna kuning (Rasyaf, 1990). Menurut Suprapti (2002), telur merupakan salah satu produk peternakan unggas yang memiliki kandungan gizi lengkap dan mudah dicerna. Telur merupakan salah satu sumber protein hewani disamping daging, ikan dan susu. Secara umum terdiri atas tiga komponen pokok, yaitu kulit telur atau cangkang (11 % dari bobot tubuh), putih telur (57 % dari bobot tubuh) dan kuning telur (32 % dari bobot tubuh).
Struktur Telur
Telur memiliki struktur yang khusus, karena di dalamnya terkandung zat gizi yang disediakan bagi perkembangan sel telur yang telah dibuahi menjadi seekor ayam. Bagian esensial dari telur adalah albumen (putih telur), yang mengandung banyak air dan berfungsi sebagai peredam getaran. Secara bersama-sama albumen dan yolk (kuning telur) merupakan cadangan makanan yang siap digunakan oleh embrio. Telur dibungkus dilapisi oleh kerabang yang berfungsi sebagai pelindung terhadap gangguan fisik, tetapi juga mampu berfungsi untuk pertukaran gas untuk  respirasi (pernafasan). Telur ayam berdasar beratnya terbagi atas albumen 56% sampai dengan 61%, yolk 27% sampai dengan 32% dan kerabang 89% sampai dengan 11% (Soeparno et. al., 2001).
Kualitas Telur
Kualitas telur ayam dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu kualitas telur bagian luar (eksterior) dan kualitas telur bagian dalam (interior).  Kualitas telur interior meliputi indeks yolk (kuning telur), indeks albumen (putih telur), pH kuning eksterior meliputi bentuk telur, berat telur, kebrsihan kerabang. Penentuan secara dan putih telur, warna kuning telur dan keadaan rongga udara serta nilai Haugh Unit (Indratiningsih, 1996).
Kualitas telur ayam dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu kualitas telur bagian luar (eksterior) dan kualitas telur bagian dalam (interior).  Kualitas telur interior meliputi indeks yolk (kuning telur), indeks albumen (putih telur), pH kuning eksterior meliputi bentuk telur, berat telur, kebersihan kerabang. Penentuan secara dan putih telur, warna kuning telur dan keadaan rongga udara serta nilai Haugh Unit (Indratiningsih, 1996).           
Standar telur ayam dari luar meliputi berat, volume, berat jenis, lingkar panjang, lingkar lebar, indeks telur dan luas permukaan (Indratiningsih, 1996).
Menurut Sarwono (1994), kualitas (mutu telur) dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klas.
            Mutu kelas I (AA Quality). Telur jenis ini kulitnya tidak retak, tidak berlubang dan tidak pecah. Permukaan telur halus, bersih dan tidak tercemar kotoran. Bentuk normal, ruang udara kurang dari 0,3 mm, putih telur pekat, kuning telur terletak di tengah, warna terang, dan jika diteropong bebas dari noda hitam (Sarwono, 1994).
            Mutu kelas 2 (A Quality). Telur bermutu kelas dua, mempunyai kulit tidak berlubang, tidak retak, dan tidak percah. Bentuk normal dan tampak berisi. Ruang udara kurang dari 0,6 mm. Putih telur jernih dan agak pekat, kuning telur agak bergeser dari pusat, warna terang dan bebas dari kerusakan lain (Sarwono, 1994).
            Mutu kelas 3 (B Quality). Telur ini mempunyai ciri-ciri kulit tidak retak, tidak berlubang dan tidak pecah. Tetapi telur ini agak kotor karena terdapat sedikit noda. Ruang udara tidak teratur, tetapi tidak menggelembung. Putih telur jenrih dan tidak encer, kuning telur tidak terletak di pusat karena bergeser. Warna kuning telur kurang, kadang-kadang terdapat bercak noda, tapi belum menimbulkan kerusakan yang berat. Lebar ruang udara sekitar 0,75 mm (Sarwono, 1994).
            Mutu kelas 4 (C Quality). Telur kelas ini kulitnya tetap bersih, tidak retak, tidak berlubang dan tidak pecah. Ruang udara sudah sangat lebar, yaitu lebih dari 0,99 mm. Kuning telur sudah mulai encer, warna kurang dan ukuran terlihat besar, bila dimakan telur terasa hambar (Sarwono, 1994).
Berat telur. Menuru Indratiningsih dan Rihastuti (1996), berat telur pada saat peneluran bervariasi antara 52 sampai dengan 57,2 gram dan mempunyai hubungan linear dengan lama penyimpanan, makin lama penyimpanan makin besar persentase penurunan berat telur. Ukuran telur dibagi menjadi 6 golongan, yaitu jumbo dengan berat lebih dari 65 gr, extra large 60 sampai 65 gr, large/besar 55 sampai 60 gr, medium 50 sampai dengan 55 gr, small/kecil 45 sampai 50 gr, dan peewee di bawah 45 gr (Stewart dan Abbott, 1972).
Bentuk telur. Bentuk telur dapat ditentukan dengan indeks telur yaitu perbandingan antara  lebar (diameter) telur dengan panjang telur dikalikan 100. Bentuk telur yang baik mempunyai indeks telur sebesar 74 (Indratiningsih dan Rihastuti, 1996). Bentuk telur ada lima m acam yaitu sperical (spheris), elliptical (ellips),biconical (biconus), conical (conus) dan oval (Indratiningish dan Rihastuti, 1996).
Kerabang telur. Kerabang menentukan dalam kualitas telur secara eksternal, seperti retaknya kerabang, tekstru kerabang, warna kerabang dan kebersihabn kerabang (Indratiningsih, 1996). Warka kerabang telur ada dua macam, yaitu coklat dan putih. Perbedaan warna kerabang telur disebabkan adanya pigmen. Kerabang yang berwarna coklat disebabkan adanya pigmen oophorpyrin yang terdapat pada permukaan kerabang. Pada telur yang berwarna putih, pigmen tersebut rusak setelah terkena cahaya matahari saat telur keluar dari kloaka. Kerabang yang berwarna coklat umumnya lebih tebal dibanding dengan yang berwarna putih (Sarwono, 1994).
Indeks albumen. Indeks albumen adalah perbandingan tinggi albumen dengan setengah jumlah dari panjang dan lebar albumen dikalikan 100 persen (Anonimus, 2001). Menurut Buckle et al. (1978), indeks albumen bervariasi antara 0,054 sampai dengan 0,174. Apabila telur disimpan, makin lama indeks albumen akan menurun dan semakin kecil, ini disebabkan karena putih telur semakin encer (Card and Neishein, 1975).
Indeks yolk. Indeks yolk dihitung dengan perbandingan antara tinggi yolk dengan diameter rata-rata yolk dikalikan seratus persen (Anonimus, 2001). Indeks kuning telur yang baik berkisar antara 0,40 sampai 0,42, apabila telur terlalu lama disimpan, maka indeks yolk menurun menjadi 0,25 atau kurang. Hal ini disebabkan kuning telur semakin encer dan semakin lebar telurnya yang baru mempunyai indeks yolk sebesar 0,30 sampai dengan 0,50 (Indratiningsih dan Rihastuti, 1996).
Warna yolk. Warna kuning telur ditentukan oleh pigmen xantofil yang berasal dari pakan, terutama jagung kuning. Pigmen tersebut diserap usus, selanjutnya diangkut dan disimpan dalam kuning telur. Faktor lain yang menentukan warna yolk adalah strai, coccidiosis dan stress. Telur yang dihasilkan oleh ayam berproduksi tinggi bagian kuning telurnya berwarna lebih muda dibandingkan telur yang berasal dari ayam berproduksi rendah, karena pigmen yang diperoleh dari pakan dibagikan merata pada sejumlah telur yang dihasilkan (Sarwono, 1994).
Tebal kerabang. Ketebalan kerabang telur yang berwarna putih berbeda dengan kulit telur yang berwarna coklat. Ketebalan kulit telur berwarna putih 0,44 mm, sedangkan yang berwarna coklat 0,51 mm (Indratiningsih, 1996).
Rongga udara. Rongga udara berguna sebagai tempat memberi udara sewaktu embrio bernafas. Makin lama kantong udara, umur telur relatif makin lama. Membesarnya rongga udara disebabkan oleh menguatnya air di dalam isi telur (Sarwono, 1994). Bertambah besarnya rongga udara dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: tekstur kerabang, temperatur serta kelembaban lingkungan (Indratiningsih, 1996).
Haugh Unit (HU). Haugh Unit (HU) digunakan untuk menentukan kualitas telur yang menyatakan hubungan antara berat telur dengan tinggi albumen (Card and Nieshein, 1975). HU dinyatakan dengan rumus:
HU = 100 log (H + 7,57 – 1,7 W0,37)                                
Keterangan: H = tinggi albumen kental (mm)
                    W = berat telur (gram)
(Card and Neishein, 1975).
Berdasarkan HU, kualitas albumen dapat digolongkan menjadi empat, yaitu highest (AA) untuk HU diatas 72, high (A) untuk HU antara 60 sampai 72, intermediate (B) jika HU antara 31 sampai 60 dan low (C) untuk HU di bawah 31 (Sarwono, 1994).Menurut Indratiningsih dan Rihastuti (1996), berat telur pada saat peneluran bervariasi antara 52 sampai dengan 57,2 gram dan mempunyai hubungan linear dengan lama penyimpanan, makin lama penyimpanan makin besar persentase penurunan berat telur. Ukuran telur dibagi menjadi 6 golongan, yaitu jumbo dengan berat lebih dari 65 gr, extra large 60 sampai 65 gr, large/besar 55 sampai 60 gr, medium 50 sampai dengan 55 gr, small/kecil 45 sampai 50 gr, dan peewee di bawah 45 gr (Stewart dan Abbott, 1972).


     

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

✿ Insiden Kecil Yang Tak Membuat Ku Jera ✿


Sore itu sepulang maen bersama teman-teman ku aku langsung makan (cacing di perutku udah pada demo mau maem,,hehe), karena kebetulan dari pagi aku belum makan nasi,,,,hmmm (apa gak laper yaw??[-_-]),,,,saat itu aku makan sambil menonton TV kartun kesayangan ku,,,memang udah gen atau kebiasaan kali ya,makan ku lama banget,,,Emmm(sampe sekarang udah gede juga masih lama kali puk?!),,hehehe(◡‿◡),,,ini sebabnya BB dari SD kelas 6 cuma 20 kg doang,,,nah lho bayangin aja tu sekecil apa badan ku dulu jaman baulak dulu,,,¬),,,hehe,,,setelah selesai makan aku masih didepan TV saja sambil tiduran, sampe rasa ngantuk menyerang ku,,,jika rasa kantuk sudah menyerang ku, aku langsung menuju kekamar buat sleeping beauty,,,zzzZZZ,,, Malam itu aku tidur pules banget, mungkin karena kecapekan seharian maen sama temen2,,,
Pagi pun menjelang, terdengar kokokan ayam dan sinar matahari pun masuk melalui sela2 jendela kamarku, yang mau tak mau memaksaku untuk membuka mata,,,Hoaaaheeemm,,,(o),,,Seperti kebiasaan anak kecil lainnya, aku pun tidak langsung bangun tapi aku masih tiduran di kamar sambil bermalas-malasan dan setelah itu aku pun mandi dengan air hangat yang disiapkan superhero my mother  tersayang,,,(✿◠‿◠),,,aku mandi dengan rasa kantuk yang masih mengelayuti ku, selesai mandi ku lanjutkan dengan memakai seragam merah putih ku dan makan sarapan, ini juga hanya syarat aja,,,hmmmM,,,sebenarnya aku paling males buat sarapan pagi,,,Huuuuhh(๏̯͡๏),,, Setelah selesai ceremony persiapan sekolah, aku pun berangkat sekolah dengan dianter embah putri ku,,,oh iya curcol dikit gak papa yaw,,,hehehe,,,(◕‿-),,,aku itu dari TK sampe SD kelas 2 cengeng banget & gak punya nyali,,,waktu TK setiap hari waktu pelajaran dikelas, selalu di temenin sama embah ku sampe2 embah ku ikut pelajaran dan permainan di dalam kelas (embah ku kayak masa kecil kurang bahagia yaw?!,,hehehe”),,,kalo ditinggal embah sedetik aja, aku langsung nangis,,,(╥_╥),,,waktu aku SD kelas 1 tiada hari tanpa nangis deh,,,hehehe,,,tiap pelajaran dimulai aku udah takut duluan,,,hmmm (dalam otak ku bu guru itu ibarat monster nakutin,,hiiiii),,,tapi semua itu mulai sifat cengeng dan tak punya nyali itu hilang sejak aku SD kelas 3,,,sifat tomboy ku mulai muncul,,,hehe*,,,,Stop segini aja ya, nerusin cerita ku dulu sesuai judul nih ” Insiden kecil yang tak membuat ku tak jera”,,hehe,,
Seperti anak kecil pada umumnya si Tipuk kecil ini dalam program di otaknya sudah punya planning sepulang sekolah nanti mau main apa,,,di perjalan aku dan temen-temen ku hanya membicarakan tentang  permainan apa yang akan kami lakukan sepulang sekolah nanti,,hmmm,,ya wajar lah namanya juga masih anak2,,,sesampainya di rumah aku langsung ganti pakaian, seragam dan sepatu sekolah cuma ditaruh semauku saja karena aku sudah tak sabar bermain dengan teman ku. Dengan cepatnya aku langsung meluncur ke rumah temen ku yang kebetulan rumahnya hanya disamping rumahku,,,Siang itu kami berdua pun memutuskan untuk bermain lompat tali walapun di sekolah tadi udah maen lompat tali,,tapi gak ada rasa bosen2nya maen lompat tali lagi,,hehehe,,setelah hari mulai sore dan sinar matahari pun mulai meredup, kami berdua pun menyudahi permainan lompat tali itu dan memutuskan untuk bermain sepedaan,, kami berdua pun mondar-mandir bersepeda mengelilingi jalanan desa,,waktu itu aku bersepeda dengan sepeda unta punya embah buyut ku dulu (bisa dibayangin kan sepeda unta gedenya seperti apa??!),,entah karena kecapekan seharian maen dan konsentrasi menurun tiba-tiba aku menabrak tembok tetanggaku dan aku pun terbentur stang depan sepeda ku, darah pun mengucur deras di kening kepala ku yang membuat aku sedikit pusing(sampe sekarang luka ku dulu masih mengukir indah dikening kepala ku,,,hehe),,,tetapi waktu itu aku tidak menangis emang udah bandel kali ya,,,hehe¬),,, setelah itu dengan perasaan was-was karena takut dimarahi ibu,,,aku pun memutuskan untuk kembali kerumah dalam perjalanan pulang tangan satunya memegang kening kepala ku supaya darah gak banyak keluar dan tangan satunya lagi memegang kemudi sepeda,,,sampailah aku dirumah, waktu itu aku masih sedit takut untuk mengatakan kepada ibu ku, eh ternyata sebelum aku mengatakannya ternyata ibu ku sudah mengetahui duluan,,,syukurrr lega rasanya,,,huuuuh(_),,,setelah itu dengan segera ibuku mengobati luka ku,,,dan aku langsung mandi, makan, dan langsung tidur.
Keesokan harinya luka ku sudah sembuh, darah sudah tidak keluar itu tandanya lukaku sudah agak kering,,,seperti acara rutin yang aku lakukan setiap hari,,,pagi itu pun aku berangkat ke sekolah lagi dan lagi,,,Dan anehnya tanpa rasa jera dan takut, sepulang sekolah pun aku memutuskan untuk maen sepedaan dengan sepeda unta itu lagi, seolah sudah lupa akan kejadian yang menimpa ku kemaren itu,,,huuuh dasar naluri anak kecil kali yaw,, hmmm(_)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

❤ Si Tipuk Pintuk Cipluks Kecil Yang Tomboy ❤


Tak terasa sudah hampir 20 tahun sudah aku hidup didunia ini,,,Terima Kasih Ya Allah Kau telah memberiku kesempatan hidup sejauh ini,,,❤‿❤
Kenangan masa kecil ku yang tak mungkin dapat aku lupakan,,huuuhh (‿‿)
Sore ini entah angin apa yang membawa ku berimajinasi kembali ke 15 tahun yang lalu, masa kecil yang sarat akan pemainan yang menyenangkan,,yang mungkin sudah jarang anak kecil jaman sekarang ini dilakuan,,,
Yah mungkin julukan Si Tipuk Pintuk Cipluk Yang Kecil Yang Tomboy mungkin pantas aku sandang di masa kecil ku dulu,,,hemmM(-'_'-),,,,Bagaimana tidakk??!,,,
Setiap pulang sekolah,,,kegiatan rutin yang aku lakukan pasti bermain bersama teman-teman ku (kebanyakan cowok),,,sampai tak berpikir udah makan apa belum,,(bodo’ amat*red),,,tak jarang juga sampe lupa makan,,kalo egak di suruh sama ibu’,,,hmmM,,(¬_¬)
Setiap siang sampe sore waktu ku habiskan dengan bermain-main saja,,,mulai dari boi, kasti, petak umpet, sepedaan, lompat tali, dll. Bersama teman-teman ku (ori, yani, kiki, anan, arip, febi, ipo, feri ganjar,   dan andre),,,dari semua permainan yang aku mainkan itu amat sangat jarang aku bermain boneka seperti anak cewek yang umumnya,,,Si tipuk kecil ini lebih suka permainan yang ekstrim2,,,sering kali saya dan temen2 ku manjat pohon talok punya tetangga,,,,huuuhhh,,(_),,,tanpa rasa takutnya manjat pohon yang tingginya gak maen-maen 10 meteran lebih kali ya,,,gak peduli resiko apa yang terjadi bila aku jatuh nanti,,,
Dari kamus masa kecilku dulu gak ada kata “pake rok” dalam keseharian ku,,,Bagaimana tidak??,,seinget aku, pas aku kecil gak punya rok, kecuali rok buat sekolah,,,itu juga terpaksa make buat sekolah aja,,rasa-rasanya risi banget pake rok,,,hehehe (◡‿◡✿),,,eh iya lupa,,,seinget ku,,aku juga gak pernah punya rambut panjang,,,sangat pendek potongan rambutku dulu (kaya’ model cowok gitu kali ya,,*cepak*)
Hmmm,,,,,sampe suatu ketika aku masih inget banget,,,siang itu aku bersama temen ku bernama Yani memutuskan untuk bersepeda keliling desa,,,satu sepeda dipake untuk dua orang mana pake sepeda cowok lagi,,,waktu itu posisi ku didepan,,,entah karena cuma iseng2 aja, temen ku tadi punya ide untuk bersepeda dengan mata tertutup,,,dan aku menggangguk seolah isyarat ngengiyakan idenya itu,,,dan dengan aba-aba123kami berdua pun menutup mata,,,,Pertama perjalanan mulus-mulus saja,,,dan tak lama kemudian,,,saya merasa aneh bin ajaib,,,tiba-tiba aku dan temen ku tadi terperosok ke dalam parit sawah,,,pertamanya aku belum sadar,,hingga aku merasa celana dan baju ku sudah basah,,kami pun membuka mata,,,ternyata eh ternyata aku jatuh ke parit itu,,,aku bersama teman ku tadi hanya bisa tertawa terbahak-bahak,,,dan muncullah rasa takut dalam hati,,,,takut kalo dimarahin sama ibu’ karena saat itu baju dan celana ku amat kotor dengan lumpur,,,Dan akhirnya kami berdua pun memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing,,,di perjalanan kami masih tertawa-tertawa sendiri mengingat kejadian yang baru saja kami alami,,,(),,,sampe depan rumah jantung ku semakin berdebar-debar,,(kata bang Dhani” seperti genderang mau perang”,,,hehehe),,,Dan untungnya kekawatiran ku tidak terjadi,,,sampe rumah aku tidak dimarahi sama ibu ku,,,huuuuhh rasanya lega(⋋▂⋌),,,dan kemudian ibu ku menyuruh aku segera mandi dan ganti baju,,,hehehe,,,
Mungkin ini hanya segelintir cerita masa kecil ku yang bisa aku tulis, masih banyak lagi kisah-kisah lain yang membuat ku tertawa sendiri,,(✿◠‿◠),,,Mungkin bisa jadi buku kalo aku ceritakan semua kisah-kisah masa kecilku dulu,,,behhh,,,alay.com,,,hehehe,,,Ingin rasanya aku kembali kemasa kecilku dulu yang bermain lepas tanpa ada beban,,,huuuuuuhhhh,,,tapi kupikir amat sangat mustahil aku bisa kembali ke masa kecil ku,,,

I Allah
I ibu & bapak
I embak2 ku (m’ina & m’dessy)
I temen masa kecil ku (ori, yani, kiki, anan, arip, febi, ipo, feri ganjar,   dan andre)
I All

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS